Nuraeni

Nuraeni, Lahir di Bandung, 8 Oktober 1961, Pengawas SMP Disdikbud Kab.Cianjur Jawa Barat. Alumni FPOK IKIP Bandung Jurusan Pendidikan Olahraga. Memiliki suami, ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Rasulullah
Sumber Gambar: Google

Kisah Rasulullah

Bagian 46

بسم الله الرحمن الرحيم

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آل مُحَمَّد

Rintangan dari Abu Lahab

Selain terus-menerus berdakwah kepada orang-orang Mekah, Rasulullah ﷺ juga menyampaikan ajaran Islam kepada orang-orang yang datang ke Mekah. Bangsa Arab berkumpul di Mekah pada pekan-pekan tertentu beberapa kali dalam setahun, misalnya di Pasar Ukazh, yang diadakan selama bulan Syawal, kemudian Pasar Mujannah, yang berlangsung setelah bulan Syawal selama dua puluh hari.

Jika Rasulullah ﷺ tahu ada rombongan datang, Beliau segera pergi mendatangi mereka sambil berkata,

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah memerintahkan kamu sekalian supaya menyembah kepada-NYA dan janganlah kamu menyekutukan Dia dengan sesuatu."

"Wahai sekalian manusia ucapkanlah olehmu, Tiada Tuhan melainkan Allah, supaya kamu berbahagia!"

Namun, di mana pun Rasulullah ﷺ datang pasti di belakang beliau Abu Lahab datang mengikuti sambil berseru keras-keras,

"Hai sekalian manusia, sesungguhnya orang ini memerintahkan kamu sekalian supaya meninggalkan agama orangtua-orangtuamu terdahulu! Hai sekalian manusia, janganlah kamu dengarkan perkataan orang ini karena dia itu pendusta!"

Bahkan sesekali jika marahnya sudah memuncak, Abu Lahab melempar kepala Rasulullah ﷺ dari belakang dengan batu!

Akibat tindakan Abu Lahab ini, sangat sedikit orang yang mau menerima seruan Islam. Orang-orang Islam pun bahkan belum berani menunjukkan keislamannya secara terang-terangan. Kebanyakan orang mencaci, mencemooh, mengusir, dan mendustakan Rasulullah ﷺ.

Akan tetapi, beliau tidak pernah berputus asa. Beliau terus berdakwah semakin gencar dan semakin bersemangat. Berkat kegigihan yang luar biasa inilah, Allah ﷻ mulai menunjukkan tanda-tanda kemenangan dari sebuah kota bernama Yatsrib.

Utbah bin Rabi'ah

Selain Abu Lahab, salah seorang yang memusuhi Rasulullah adalah Utbah bin Rabi'ah. Namun, Utbah lebih lembut. Utbah adalah yang memberi Rasulullah ﷺ anggur ketika beliau diusir dari Tha'if.

Orang-Orang Yatsrib

(Suatu saat kelak, Rasululllah ﷺ mengubah nama Yatsrib menjadi Madinah). Orang-orang Yatsrib termasuk rombongan orang Arab yang sering datang ke Mekah. Mereka terdiri dari dua suku besar yaitu suku Aus dan suku Khazraj.

Kedua suku ini saling berperang satu sama lain selama 120 tahun. Suatu saat suku Aus menang. Pada saat lain, suku Khazraj yang mengalahkan Aus.

Suatu malam di Bukit Aqabah, Mina, Rasulullah ﷺ bertemu dengan enam orang Khazraj. Mula-mula beliau mengajukan pertanyaan, kemudian orang-orang itu menjawab dengan sopan. Kemudian Rasulullah ﷺ memperkenalkan diri dan bertanya,

"Bagaimana keadaan kalian di Yatsrib?"

Sesudah itu beliau mengajak mereka duduk bersama dan memenuhi ajakan itu dengan penuh rasa ingin tahu. Sesudah saling bertanya, Rasulullah ﷺ mengajak mereka ke tempat yang sunyi, sedikit jauh dari penglihatan orang. Di tempat itu, Rasulullah ﷺ membacakan ayat-ayat Al-Qur'an. Keenam orang Khazraj itu mengerti dan tertarik dengan segala apa yang beliau serukan.

Setelah Rasulullah ﷺ yakin dengan kesungguhan orang-orang ini, beliau mengajak berpindah tempat lagi ke bawah Bukit Aqabah. Tempat itu benar-benar terlindung dari jangkauan penglihatan orang. Di tempat aman itulah, Rasulullah mengajak mereka mendukung kenabian beliau. Rasulullah ﷺ meminta agar mereka ikut menyebarkan ajaran Islam di kota asal mereka, Yatsrib.

Orang-orang itu minta waktu untuk berunding.

"Rupanya ini adalah jalan yang diberikan Tuhan," demikian salah satu dari mereka berkata,

"Aku sudah bosan berperang dengan Aus, mudah-mudahan ajaran Islam ini akan menyatukan kita dan Aus dalam perdamaian."

Setelah selesai, mereka menyatakan percaya dan sungguh-sungguh mendukung penyebaran Islam di Yatsrib. Rasulullah ﷺ kemudian menasihati agar mereka seiya sekata, tolong-menolong, dan bantu-membantu dalam menjalankan tugas mulia ini.

Baiat Aqabah Pertama

Keenam orang itu kembali ke Yatsrib dan menyerukan Islam kepada seluruh penduduknya.

"Muhammad adalah nabi terakhir utusan Tuhan yang didustakan kaumnya sendiri," demikian kata mereka.

Segera saja nama Rasulullah ﷺ menjadi terkenal di kalangan penduduk Yatsrib.

Pada musim haji berikutnya, lima dari enam orang itu kembali ke Mekah bersama tujuh orang rekan mereka. Dua berasal dari Aus dan sepuluh orang berasal dari Khazraj. Mereka menemui Rasulullah ﷺ di Bukit Aqabah. Saat itu, sudah dua belas tahun lamanya Rasulullah ﷺ menyebarkan Islam.

Setelah Rasulullah ﷺ membacakan ayat-ayat Al-Qur'an mereka menyatakan percaya akan seruan beliau. Rasulullah ﷺ pun kemudian membaiat (sumpah setia) mereka.

Inilah yang terkenal sebagai Baiat Aqabah pertama.

Dalam baiat ini, Rasulullah ﷺ mengajak mereka bersumpah untuk:

1. Menyembah Allah ﷻ dan tidak menyekutukan-NYA

2. Tidak mencuri

3. Tidak bergaul dengan wanita yang belum dinikahi

4. Tidak membunuh anak-anak, seperti yang saat itu banyak terjadi

5. Tidak berdusta dan tidak membuat kedustaan

6. Tidak menolak perkara yang baik

7. Hendaknya selalu mengikuti Rasulullah ﷺ, baik saat senang maupun susah

8. Hendaknya selalu mengikuti Rasulullah ﷺ, baik terpaksa maupun sukarela

9. Jangan begitu saja menuduh suatu perkara kecuali Allah ﷻ memberikan bukti tanda-tanda kepada orang yang mengerjakannya

10. Hendaklah mengatakan kebenaran di mana pun berada dan tidak takut akan celaan orang

Sebagai penutup, Rasulullah ﷺ bersabda,

"Hendaklah kalian menepati janji-janji ini, kelak kalian akan menerima balasan Allah berupa surga. Namun, jika ada yang menyalahi janji ini, aku serahkan urusannya kepada Allah semata."

Ucapan Baiat

Ucapan baiat atau sumpah setia ini sebenarnya adalah menjulurkan tangan kanan ke depan telapak tangan menghadap keatas, sedangkan pembaiat menjabat dengan posisi tangan disebelah atas.

Baiat Aqabah yang pertama dikenal dengan nama baiat wanita sebab Rasulullah ﷺ belum meminta mereka membela beliau dengan berperang.

Sumber: Kitab Sirah Nabawiyah Syaih Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Pustaka Al-Kautsar

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasih bunda artikelnya menambah ilmu tentang sejarah perjuangan Nabi, kota Yatsrib yg menjadi Madinah dsb

02 Jul
Balas

sama2, terima kasih kembali

31 Jul

Baarakallaahu fiik...

02 Jul
Balas

Barakallah fi ilmi.. Terima kasih, Bu Nur..

02 Jul
Balas

Mantap bun, menambah pengetahuan

02 Jul
Balas

tulisan yg keren...

02 Jul
Balas



search

New Post